Setelah
kencanku dengan Dio di hari Jumat itu, seninnya aku mengikuti tes masuk kerja. Aku
berhasil dan diterima disebuah pada sebuah PT Garmen terbesar di Batam. Aku bekerja
disana sebagai seorang QC. Waktu itu disana memiliki dua shift yaitu shift pagi
dan shift malam layaknya PT lain yang ada di Batam. Tapi, pergantian Shift di
PT ku yaitu satu bulan waktu itu. Awal pertama aku bekerja, aku masuk shift
pagi. Sebulan kemudian, pergantian shift. Aku mendapat shift malam. Awal mula
aku sangat senang dengan shift malam. Dan pada shift malam inilah, aku bertemu
seorang gay yang nantinya akan menjadi pacar pertamaku diBatam.
Sebut saja
namanya Leo. Awal pertemuan kami sebenarnya tak begitu menarik. Waktu itu,
sehabis break, aku dan temanku sedang menuju tempat kerja. Tiba-tiba Leo
menyapa temanku. Mereka adalah teman karib. Nah, dari situlah aku mengenalnya. Kami
sama-sama jatuh cinta pada pandang pertama. Dia sangat tampan, dan itu kuakui. Aku
belum tahu saat itu dia adalah gay. Diapun tak tahu aku juga demikian. Pertemuan
kami itu ternyata membuatnya penasaran denganku.
Hingga suatu
malam, datang SMS-nya mengajak berkenalan. Sebelumnya ia bahkan meminta
pertemanan di facebook normalku. Ia mengajak berkenalan malam itu juga. Dan gila
saja, ia langsung mengatakan bahwa ia menyukaiku. Aku orangnya sangat waspada. Aku
tak pernah percaya kata orang begitu saja. Aku menanggapinya dengan biasa saja.
Aku bertanya kepadanya, kenapa ia menyukaiku. Ia mengatakan kalau aku mirip
dengan kenalannya yang telah mati tertabrak di Jakarta. Disinilah aku tahu,
bahwa dia adalah tukang bohong. Saat berkenalan denganku, berhati-hatilah, aku
sangat teliti dan akan segera tahu jika anda berbohong. Sekali anda berbohong,
aku akan berusaha mencari kebohongan anda yang selanjutnya. Dan memang benar,
ada banyak kebohongan yang keluar dari mulutnya setelah perkenalan kami nanti.
Namun,
karena aku terlanjur cinta padanya, aku singkirkan semua pikiran negatifku
padanya. Kami lalu ketemuan, diPT. Sekedar ngobrol. Dari situ kami mulai akrab.
Akhirnya aku mendatangi kost-annya. Aku bermain dikost-annya. Dia satu kost
bersama temannya yang lain. Namun, saat itu temannya sedang pergi. Ini adalah
kesempatan bagi kami. Tak disangka, Leo meraih bibirku dan mencium bibirku. Aku
sedikit memberontak, maklum masih jual mahal. Namun, ia tetap memaksa. Kamipun melakukan
ciuman pertama kami saat itu. Kami berciuman dengan lembut, bibir kami saling
berpagut mesra. Tanganku lansung merih kontolnya. Begitu juga tangannya. Namun,
saat itu kami tak melakukan anal sex. Kami hany berciuman dan saling memegang
kontol. ML pertama kami begitu sederhana.
ML
kedua kami berlangsung sangat dahsyat. Disini, kami telah menjadi sepasang
kekasih. Waktu dunia terasa indah apalagi saat bersamanya. Bahkan aku rela
menginap dikostannya. Kami mencuri-curi waktu ML didepan teman satu kostnya
yang tidur seperti orang mati.
Kami berciuman
bibir saat itu. Kami saling mengecup dengan mesra. Bahkan ia sempat mencupang
leherku hingga menimbulkan bekas merah dileher. Namun, aku tak marah karena aku
sendiri yang memintanya untuk mencupangku. Kami harus ML denga hati-hati karena
bisa saja temannya terbangun. Kami saling mengulum dan menyepong kontol dengan
gaya 69. Oh asyik sekali saat itu. Aku berniat untuk mengentotnya. Leo bersedia.
Aku pun berusaha menusuk dan memasukkan kontolku pada lubang pantatnya. Namun, sayang hal ini gagal, karena kontolku
tak mau masuk kelubang pantatnya. Akupun menyudahinya. Namun, kami sama-sama
belum keluar. Waktu itu jam menunjukkan pukul 2 malam. Dan gilanya ia, ia
mengajakku ML dikamar mandi. Aku takut dan menolaknya karena takut ada anak
kost yang terbangun dan kekamar mandi. Namun, Leo meyakinkan aku dan terus
memaksaku. Akupun mau. Dikamar mandi, kami melanjutkan ML. leo menyepong
kontolku. Aku mengerang nikmat saat kontolku masuk kedalam mulutnya yang
hangat. Air maniku tumpah dimulutnya Leo. Ini adalah hal yang sangat indah. Walaupun
kemudian ia memuntahkannya. Selanjutnya aku menyepong kontol Leo hingga keluar
air maninya. Dan permainan kami usai. Esoknya akupun pulang kerumah
masing-masing.
Hubungan
kami berjalan satu bulan saja. Karena banyak kebohongan yang kudapat darinya. Bahkan
ia pernah mengarang cerita antara aku dan seorang QC (sebut saja Heri, nanti si
Heri ini akan saya ceritakan pada cerita saya selanjutnya) sehingga menyebabkan
aku dan Heri hampir berantem.
Aku dan
Heri saat itu sadar, bahwa kami dipermainkan oleh Leo. Entah apa tujuannya aku
juga tak tahu. awal mula aku percaya kalau Heri akan merebut Leo dariku. Waktu itu
aku tahu Heri adalah seorang gay. Leo bercerita padaku bahwa Heri sering
menggodanya bahkan pernah menciumnya. Saat ku konfirmasi, ternyata semua
ceritanya hany kebohongan. Malahan Leo lah yang mencium Heri. Aku begitu muak dan
benci dengan kebohongan. Saat itu kuputuskan untuk meninggalkannya. ML terakhir
kamipun terjadi. Pada ML terakhir kami, ia sempat menyodomiku dengan kontolnya.
Ia dalah orang kedua yang pernah menusuk lubang pantatku.
Kebohongan
lain yang aku terima darinya saat aku melihat dan membaca isi inbox di
facebooknya, ia banyak menggoda lelaki gay. Dan itu sangat menjijikan. Ia bahkan
mengobral tubuhnya di facebook. Sekarang aku benci melihatnya. Setelah perpisahan
kami, ia buka mulut soal hubungan kami pada salah satu temanku. Aku tak tahu
apa dia membuka mulut pada yang lain? Akupun marah dan balik menyerangnya. Ia pun
berhenti.
Suatu hari
ia mengajakku ML lagi. Namun, ajakannya aku tolak dengan tolakan yang kasar. Bahkan
aku memintanya untuk menjauh sejauh mungkin dari aku. Sampai saat ini aku masih
membencinya. Dengan kebohongan dan mulut embernya itu. Aku pernah bertemu
dengannya beberapa kali, namun, aku bersikap angkuh didepannya. Aku sudah tak
memiliki perasaan cinta pada dia.