Pengalaman pertama nyepong kontol gede

                Malam itu, untuk pertama kalinya hal itu terjadi. Aku tidur danmelakukan hubungan seks untuk pertama kalinya dengan seorang laki-laki. Parahnya lagi, dia adalah guruku disekolah. Kami tidur disatu kasur yang cukup kecil. Aku merasa kikuk saat itu. Kami tidur sambil menonton Televisi yang ada dikamarnya sambil mematikan lampunya. Jujur saja, aku bingung disitu, namun, aku tahu nafsu kami berdua sudah tak terbendung lagi.

                Akhirnya ia sebut saja Pak Ari. Pak Ari lalu mengarahkan tanganku untuk memegang kontolnya. Ia mengeluarkan kontolnya dari balik boxernya. Aku cukup kaget sekaligus terangsang. Kontolnya Pak Ari begitu besar dengan bulu jembut yang lebat tumbuh disekitar batang kontolnya.

                Tanganku begitu dingin, keringat dingin mengucur didahiku saat untuk pertama kalinya aku memegang kontol seseorang. Dapat kurasakan hangatnya kontol Pak Ari. Tanpa ragu, akupun mengocoknya. Kontolnya begitu besar. Aku sangat suka. Pak Ari kelihatan mendesah saat aku mengocok-ngocok kontolnya. Ia langsung melumat bibirku. Kami melakukan ciuman bibir dengan nafsu yang membara. Ia mencium bibirku dengan ganas. Tanganku masih mengocok kontolnya. Tangan Pak Ari sendiri berusha membuka celana jeansku dan memaksa keluar kontolku. Aku mebantunya membuka celanaku. Dan kamipun sama-sama bugil.

                Kami menyudahi ciuman kami. Ia lalu memaksaku oral seks. Ia memaksaku menyepong kontolnya. Jujur, sebenarnya aku memang mau. Tapi, aku pura-pura tak mau. Ia terus menkan kepalaku kearah kontolnya yang telah menegang tersebut. Akupun langsung menyepong kontol. Ini adalah pertama kalinya aku menghisap kontol lelaki. Jujur, aku menyukai Pak Ari. Aku menyepong kontolnya dengan nafsu.

“kamu pintar juga ngisep davi ahhhh ouhhh enak,” desah Pak Ari sambil terus kusepong kontolnya.

Kujilat seluruh batang kontolnya. Dan kuemut-emut kedua biji kontolnya. Pak Ari menggelinjang hebat. Ia sepertinya akan segera keluar. Dan benar saja, rupanya ia mau menambak dimulutku. Ia terus menekan kepalaku agar tak melepaskan kontolnya dari mulutku. Aku berontak.

“aaahhh, aaaggggghhhhh,,, ouhhh enak davi. Enak davi,, ahhhhh,”

Mani Pak Ari tumpah dimulutku. Sungguh gak enak rasanya. Dan tentu saja aku muntah. Pak Ari mengambilkan tisu dan memebersihkan mulutku dari sisa air maninya. Memang ada sedikit tertelan, aku merasa air maninya tersangkut ditenggorokanku. Tak bisa  kulukiskan bagaimana. Pokoknya rasanya tidak enak. Pak Ari puas, ia kekamar mandi dan memebersihkan diri setelah kejadian ini.

Ini adalah pengalaman seks pertamaku. Aku adalah gay. Memang malam itu, kami tak melakukan anal seks, karena aku menolak. Aku masih agak malu karena dia adalah guruku sendiri. Tapi, semenjak kejadian ini, kami jadi sering melakukan hubungan seks yang nantinya akan kuceritakan disini. Bahkan hubungan kami menjadi terlalu jauh.