Aku kesakitan tapi aku puas

                Setelah pengalaman seks pertamaku tersebut, kami jadi sering melakukan hubungan seks. Ini cukup gila. Aku adalah murid dan dia adalah seorang guru. Malam kedua kami melakukan hubungan seks begitu liar.

                Tanpa babibu kami langsung melakukan ciuman bibir penuh nafsu. Kami saling menggigit bibir dan mempermainkan lidah kami masing-masing. Kubuka semua baju dan celana yang menutupi tubuh kami. Ku hisap dan kusedot puting susu Pak Ari. Kucupang dada dan lehernya. Aku memang kuat dalam soal nafsu. Dalam satu malam, aku bias bermain dalam beberapa kali.

                Pak Ari menggelinjang kenikmatan saat lidahku bermain diseluruh tubuhnya. Aku mencintainya saat itu. Aku mau melakukan apapun asal dia puas.  Akupun turun kebawah, aku sudah tak sabar menyepong kontolnya yang gede itu. Langsung saja kumasukkan batang kontolnya itu kuhisap dan kujilat dengan penuh nafsu. Kusedot dan kupermainkan buah pelirnya tersebut. Aku jilat daerah sekitar jembutnya yang lembut. Tak disangka, dia juga menghisap kontolku yang tegang. Kami saling menghisap kontol masing-masing. Ini pertama kalinya kontolku dihisap oleh laki-laki. Sungguh nikmat rasanya. Kami melakukan posisi 69 dengan penuh nafsu. Pak Ari hampir ejakulasi kubuat. Ia mencabut kontolnya dari mulutku. Ia juga berhenti menyepong kontolku.

                Aku dibaringkan. Ia mau menyodomiku rupanya. Aku mula-mula berontak karena takut saat harus membayangkan lubang pantatku akan dimasukkan kontol sebesar itu. Namun, ia menyakinkan tak terjadi apa-apa. Pak Ari mengambil lotion dan mengusapkannya ke kontolnya dan lubang pantatku sambil sesekali dimasukkan jarinya kelubang pantatku.

                Dengan lembut ia mengarahkan kontolnya kelubang pantatku, ia mendorongnya untuk masuk. Namun, sulit. Aku kesakitan luar biasa. Aku meminta ia berhenti sejenak. Namun, Pak Ari tak perduli, ia malah menusukkan dan mendorong dengan sekuat tenaga kontolnya hingga jebollah lubang pantatku dimasuki kontol sebesar itu. Aku berteriak dan menggenggam kasur saking sakitnya. Aku kesakitan, rasanya sungguh sakit sekali, tak bisa terbayangkan rasanya dan tak bisa kulukiskan disini. Aku merintih kesakitan saat kontol Pak Ari keluar masuk dilubang pantatku. Aku memintanya berhenti sejenak, namun, ia tak perduli. Ia terus mengentotku. Aku kesakitan. Aku berontak, namun, dengan cepat ia menahanku. Ia terus mengentotku kali ini gerakannya semakin cepat, aku semakin kesakitan. Rupanya ia akan ejakulasi. Benar saja, dengan satu hentakan, ia sukses menyemburkan spermanya dilubang pantatku. Dapat kurasakan air maninya menyembur dan memenuhi pantatku. Pak Ari lelah dan terbaring diatasku. Ia mencabut kontolnya dari lubang pantatku, dan rebah disampingku. Aku sendiri kelehan sekaligus kesakitan. Disini, untuk pertama kalinya aku dikentot. Setelah ini kami semakin sering melakukan hubungan seks dengan guruku itu.